Friday, January 30, 2009







Thursday, January 22, 2009




HAKIKAT KEIMANAN DAN BUAHNYA





Syed Sabiq


Kenyataan-kenyataan Keimanan


Keimanan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala itu merupakan hubungan yang semulia-mulianya antara manusia dengan Dzat yang Maha Menciptakannya. Sebabnya yang sedemikian ini ialah karena manusia adalah semulia mulia makhluk Tuhan yang menetap di atas permukaan bumi, sedang semulia-mulia yang ada di dalam tubuh manusia itu ialah hatinya dan semulia-mulia sifat yang ada di dalam hati itu adalah keimanan.


Dari segi ini dapatlah kita maklumi bahwasanya mendapatkan petunjuk sehingga menjadi manusia yang beriman, adalah seagung-agung kenikmatan yang dimiliki oleh seseorang, juga semulia-mulia kurnia Allah Ta'ala yang dilimpahkan kepada hambaNya secara mutlak. Dalam hal ini Allah Ta'ala berfirman:
"Mereka merasa telah memberi nikmat kepadamu dengan keislaman mereka. Katakanlah: "Janganlah kamu merasa telah memberi nikmat kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya Allah, Dialah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan memimpin kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar." (Al-Hujurat: 17)

Allah Ta'ala berfirman pula:

"Tetapi Allah telah menimbulkan cintamu kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu perhiasan dalam hatimu dan ditumbuhkan pula oleh Allah itu rasa kebencian dalam hatimu terhadap kekufuran, kejahatan dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang benar. Demikian itu adalah suatu kurnia dan kenikmatan dari Allah. " (Al-Hujurat: 7-

Keimanan itu bukanlah semata-mata ucapan yang keluar dari bibir dan lidah saja ataupun hanya semacam keyakinan dalam hati belaka, tetapi keimanan yang sebenar-benarnya adalah merupakan suatu akidah atau kepercayaan yang memenuhi seluruh isi hati nurani dan dari situ akan muncul pulalah bekas-bekas atas kesan-kesannya, sebagaimana munculnya cahaya yang disorotkan oleh matahari dan juga sebagaimana semerbaknya bau harum yang disemarakkan oleh setangkai bunga mawar.


Salah satu daripada kesan-kesan keimanan itu ialah apabila Allah dan RasulNya dirasakan lebih dicintai olehnya dari segala sesuatu yang ada. Ini wajiblah ditampakkan, baik dalam ucapan, perbuatan dan segala geraknya dalam pergaulan dan sewaktu sendirian. jikalau dalam kalbunya itu dirasakan masih ada sesuatu yang lebih dicintai olehnya daripada Allah dan Rasu1Nya, maka dalam keadaan semacam ini dapatlah dikatakan bahwa keimanannya memang sudah masuk, tetapi akidahnya yang masih goyang. .


Perhatikanlah firman Allah Ta'ala ini:


"Katakanlah: `Jikalau ayah-ayahmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, isteri-isterimu, kaum keluargamu, kekayaanmu yang kamu semua peroleh, perniagaan yang kamu semua khuatirkan ruginya dan tempat kediaman yang kamu semua sukai itu lebih dicintai olehmu daripada Allah dan RasulNya serta berjuang fi sabilillah, maka nantikanlah sehingga Allah akan mendatangkan perintahNya (perintah membinasakan). Allah tidak akan memberikan petunjuk kepada orang-orang fasik. " (At-Taubah: 24)

Menilik ayat di atas dapatlah diambil kesimpulan bahwa kehidupan di dunia dengan segala apa yang ada di dalamnya seperti orang tua, anak, cucu, saudara, isteri atau suami, keluarga, harta, perniagaan, rumah dan lain-lain itu, jikalau semua itu ada salah satunya yang masih lebih dicintai oleh seseorang melebihi kecintaannya kepada Allah dan RasulNya, maka baiklah ia menunggu saja siksaan Allah Ta'ala yang akan menimpa dirinya. Orang semacam itu pasti hatinya lebih sibuk untuk memikirkan apa-apa yang dicintainya itu daripada memperhatikan apa-apa yang diperintahkan oleh Allah guna dilaksanakan dan apa-apa yang dilarang olehNya guna dijauhi.


Keimanan itu memang tidak mungkin dapat sempurna melainkan dengan rasa cinta yang, hakiki, yang senyata-nyatanya dan yang sebenar-benarnya. Cinta itu ialah yang ditujukan kepada Allah Ta'ala, kepada RasulNya dan kepada syari'at yang diwahyukan oleh Allah kepada RasulNya itu. Dalam sebuah riwayat yang shahih disebutkanlah sabda Rasulullah s. a. w., demikian:


"Ada tiga perkara yang barangsiapa sudah memiliki ketiganya itu, maka ia akan dapat merasakan kelezatan nikmatnya keimanan, yaitu: (1) Apabila Allah dan RasulNya itu lebih dicintai olehnya daripada yang selain keduanya itu. (2) Apabila seseorang itu mencintai orang lain dan tidaklah mencintanya itu, melainkan karena Allah juga (mengharapkan keridhaan Tuhan). (3) Apabila seseorang itu benci untuk kembali kepada kekafiran sebagaimana bencinya kalau dilemparkan ke dalam api neraka. " (Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)

Rasulullah s. a. w. bersabda pula:

"Belum sempurnalah keimanan seseorang dari kamu semua sehingga saya lebih dicintai olehnya melebihi kecintaannya kepada orang tuanya, anaknya, juga dirinya sendiri yang ada di antara kedua lambungnya dan seluruh manusia. " (Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)



Umar r. a. pernah datang kepada Rasulullah s. a. w. lalu berkata:

"Ya Rasulullah, sebenarnya bahwa Tuan itu yang paling kucintai melebihi segala sesuatu selain diriku sendiri." Beliau lalu bersabda:


"Tidak boleh, hai Umar, sehingga akulah yang lebih kau cintai daripada dirimu sendiri." Umar berkata lagi: "Demi Allah yang mengutus Tuan dengan benar, sesungguhnya Tuanlah yang lebih kucintai dari diriku sendiri."


Beliau s.a.w. lalu bersabda pula:

"Nah, sekarang, hai Umar, sekarang benar-benar sempurna keimananmu. " "Tidak sempurnalah keimanan seseorang, sehingga ia dapat mengikutkan keinginan hatinya itu sesuai dengan agama yang saya bawa ini (yakni kemauannya disesuaikan dengan hukum-hukum agama). "
Sebagaimana keimanan itu dapat membentuk buah yang berupa kecintaan, maka ia harus pula dapat menimbulkan buah lain yang berupa perjuangan (jihad) dan berkorban untuk meninggikan kalimatullah yakni bahwa agama Allah harus di atas segala-galanya. juga mengadakan pembelaan untuk mengibarkan setinggi-tingginya bendera kebenaran, berusaha segigih-gigihnya untuk menolak adanya penganiayaan, kezaliman dan kerosakan yang dibuat oleh manusia yang sewenang-wenang di atas permukaan bumi ini.


Banyak sekali keimanan itu dirangkaikan penguraiannya dengan persoalan jihad, karena memang jihad ini adalah jiwa keimanan dan itu pula yang merupakan kenyataan amaliahnya.


Allah Ta'ala berfirman:

"Hanyasanya kaum mukminin ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya, kemudian tidak pernah bimbang lagi dan berjihad dengan harta dan dirinya untuk mengagungkan agama Allah, maka mereka itulah orang-orang yang benar. " (Al-Hujurat: 15)


Allah Ta'ala berfirman pula:

"Sesungguhnya Allah telah membeli diri dan harta orang-orang yang beriman dengan memberikan syurga kepada mereka itu, mereka berperang fi sabilillah dan oleh sebab itu mereka lalu membunuh dan terbunuh, menuruti janji yang sebenarnya dari Allah yang tersurat dalam kitab Taurat, Injil dan Quran. Siapakah yang lebih menepati janjinya daripada Allah itu? Oleh karena itu, maka bergembiralah kamu semua dengan perjanjian yang telah kamu semua perbuat. Demikian itu adalah suatu keuntungan yang besar sekali." (At-Taubah: 111)

Perjuangan sebagaimana di atas itu sudah tampak nyata di kalangan kaum mukminin yang pilihan yakni mereka yang hidup dalam permulaan waktu perkembangan Islam yang jaya, sehingga patutlah bahwa mereka itu memperoleh pujian Allah Ta'ala, sebagaimana firmanNya:


"Di antara orang-orang yang beriman itu ada beberapa orang yang menepati apa yang telah dijanjikannya kepada Tuhan, di antaranya ada yang mati syahid dan di antaranya ada pula yang sedang menantikan kematian syahid itu dan mereka tidak ada yang berubah barang sedikit pun. " (Al-Ahzab: 23)

Adapun kesan keimanan itu tampak nyata sekali dalam ketakutannya kepada Allah Ta'ala serta segan padaNya. Sebabnya ialah karena seseorang yang sudah mengetahui dan menginsafi benar-benar akan kedudukan Allah, menyadari pula akan kemaha-agunganNya, merasakan kebesaran kekuasaan dan kemuliaanNya, kemudian mengerti pula kekuasaan dan kemuliaanNya, kemudian mengerti pula keadaan dirinya sendiri yang sangat lalai, gegabah dan kurang banyak menaruh perhatian pada hak-haknya Allah Ta'ala, maka tentulah orang yang sedemikian ini akan menjadi sangat takut dan segan kepada Tuhannya.


Allah Ta'ala berfirman:

"Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hambaNya, hanyalah para ulama." (Fathir: 2)

Inilah yang merupakan tanda dari prang-prang yang berpegang teguh pada kebenaran serta memperjuangkan betul-betul akan keluhuran agama Allah Ta'ala.


Dalam hal ini Allah berfirman:

"Orang-orang yang teguh agamanya ialah orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah, mereka itu takut kepadaNya dan tidak ada seseorang pun yang ditakuti melainkan Allah. Cukuplah Allah itu pembuat perhitungan. " (Al-Ahzab: 39)

Manakala kema'rifatan kepada Allah itu sudah lebih sempurna, maka ketakutan kepadaNya itu akan lebih mendalam pula. Rasulullah s. a. w. bersabda:

"Sesungguhnya saya adalah orang yang lebih mengetahui tentang DzatNya Allah itu dan sayalah yang paling takut kepadaNya itu."

Sebesar-besar hal yang ditampakkan oleh keimanan itu ialah berpegang teguh pada wahyu, sebab memang wahyu itulah yang merupakan sumber yang paling jernih yang sama sekali tidak dicampuri oleh kotoran hawa nafsu atau bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh perkiraan atau persangkaan.


Berpegang teguh kepada wahyu Ilahi itulah yang justeru merupakan perhubungan yang seerat-eratnya dengan Allah Ta'ala itu sendiri. Hal itu dapat diperoleh dengan mudah sekali tanpa menggunakan perantara dan yang sedemikian ini adalah setepat-tepatnya cara berhubungan sebab dapat dilakukan secara langsung.


Seluruh kaum mukminin tentunya harus mengarahkan pandangannya ke arah ini, sehingga tidak bercampur-baurlah kebenaran yang menjadi kepercayaan mereka itu dengan berbagai macam kebatilan yang dibikin-bikin oleh manusia serta pengertian-pengertian yang keluar dari penafsiran manusia sendiri.


Allah Ta'ala berfirman:

"Hanyasanya ucapan-ucapan kaum mukminin itu, apabila mereka dipanggil kepada Allah dan RasulNya, supaya Rasul menghukum (mengadili) di antara mereka, mereka lalu mengatakan: "Kita mendengar dan kita pun mentaatinya". Mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan RasulNya, juga takut dan bertagwa kepadaNya, maka itulah orang-orang yang memperoleh kebahagiaan. " (An-Nur: 51-52)


Allah Ta'ala berfirman pula:

"Bagi seorang yang beriman, baik lelaki atau perempuan, apabila Allah dan RasulNya sudah menetapkan suatu keputusan, mereka tidak akan memilih menurut kemauannya sendiri dalam urusan mereka itu. Dan barangsiapa yang tidak mentaati Allah dan RasulNya, maka ia telah sesat dengan kesesatan yang nyata. " (Al-Ahzab: 36)


Lagi firmanNya:

"Tetapi, tidak! Demi Tuhanmu. Mereka itu belum beriman dengan sebenarnya, sehingga mereka suka meminta keputusan kepadamu (Muhammad) dalam perkara -perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak menaruh keberatan dalam hatinya terhadap putusan yang engkau adakan dan mereka menyerah dengan penyerahan yang sepenuh-penuhnya. " (An-Nisa': 65)


Keimanan itu akan menimbulkan ikatan yang beraneka ragam. Ia akan dapat merupakan tall pengikat antara kaum Muslimin dengan Allah. Tali pengikat itu berupa kecintaan dan kesukaan. Juga akan menumbuhkan hubungan yang erat sekah antara sesama kaum mukminin itu sendiri, antara yang seorang dengan lainnya, yang didasarkan atas landasan kekasih sayangan serta kerahmatan.


Tetapi keimanan juga dapat menumbuhkan hubungan antara kaum mukminin dengan para musuh Tuhan yang hendak menghalang-halangi jalan yang benar, yaitu atas dasar kekerasan dan ketegasan sikap.


Perhatikanlah firman Allah Ta'ala ini:

"Hai orang-orang yang beriman. Barangsiapa yang surut kembali dari agamanya, maka nanti Allah akan mendatangkan kaum yang dicintai olehNya dan mereka pun mencintaiNya. Mereka itu bersikap lemah lembut terhadap orang-orang yang beriman, tetapi bersikap keras terhadap orang-orang kafir. Mereka berjuang di jalan Allah dan tidak takut pada celaan dari orang yang mencelanya. Demikian itulah keutamaan Allah yang dikurniakan kepada siapa yang dikehendakiNya. Allah adalah Maha Luas pemberianNya serta Maha Mengetahui. " (Al-Maidah: 54)

Sifat-sifat sebagaimana di atas itu telah jelas tampak dalam peribadi Rasulullah s. a. w. serta sekalian sahabatnya, sebagaimana yang difirmankan oleh Allah Ta'ala:

"Muhammad adalah pesuruh Allah dan orang-orang yang besertanya itu bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi kasih sayang antara sesama mereka. Engkau melihat mereka rukuk dan sujud, mencari keutamaan dari Allah serta keridhaanNya. Di wajah mereka ada tanda-tanda bekas sujud (pada air mukanya membayang cahaya keimanan dan kesucian batin). Itulah perumpamaan mereka dalam Taurat dan perumpamaan mereka dalam Injil, yaitu sebagai tanaman yang mengeluarkan tunasnya yang lembut, kemudian bertambah kuat dan besar, dapat tegak di atas batangnya, menyebabkan orang-orang yang menanam itu menjadi keheran-heranan, tetapi dapat menyebabkan orang-orang yang kafir menjadi marah sekali. Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan perbuatan-perbuatan yang baik, bahwa mereka akan memperoleh pengampunan dan pahala yang besar. " (Al-Fath: 29)


Amal perbuatan yang shalih yang dengannya itu jiwa dapat menjadi suci, hati menjadi bersih dan kehidupan menjadi tenang, sentosa dan makmur adalah merupakan salah satu bekas yang ditimbulkan oleh rasa keimanan yang mendalam.


Oleh sebab itu dalam Al-Quran seringkah terdapat ayat-ayat yang merangkaikan persoalan keimanan itu dengan amalan yang shalih, karena memang keimanan itu apabila sunyi dari amal perbuatan yang shalih, maka itu adalah keimanan yang dijangkiti oleh penyakit. jadi keimanan yang demikian itu adalah sebagai pohon yang tidak menumbuhkan buah-buahan apa pun dan tidak pula mengeluarkan daun yang rindang, sehingga dapat digunakan berteduh di bawahnya, pohon yang sedemikian itu lebih baik dilenyapkan saja daripada tetap ada.


Tetapi sebaliknya apabila suatu perbuatan yang tampaknya baik, jikalau tidak disertai dengan rasa keimanan, maka amalan yang sedemikian itu adalah merupakan perbuatan riya' atau pameran dan pula sebagai suatu perilaku kemunafikan. Kemunafikan dan pameran itu adalah sejahat jahatnya sifat yang hinggap dalam hati seseorang manusia. Resapkanlah firman Allah Ta'ala ini:

"Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Penyayang. Demi masa. Sesungguhnya manusia itu niscaya dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengamalkan perbuatan-perbuatan yang baik, saling mewasiati untuk menetapi kebenaran dan saling mewasiati untuk berhati sabar." (Al-`Ashr: 1-3)


Keimanan yang dapat membuahkan amal shalih itulah keimanan yang diajarkan oleh Al-Quran dan itu pulalah keimanan yang dikehendaki oleh Allah Ta'ala agar dimiliki oleh semua hamba-hambaNya.


Keimanan itu apabila telah menjadi suatu kenyataan yang sehebat-hebatnya, maka ia dapat berubah dan beralih sehingga merupakan suatu tenaga atau kekuatan yang tanpa dicari-cari akan datang dengan sendirinya dalam kehidupan ini, sebab keimanan tadi akan mengubah manusia yang asalnya lemah menjadi kuat, baik dalam sikap dan kemauan, mengubah kekalahan menjadi kemenangan, keputus-asaan menjadi penuh harapan dan harapan ini akan dicetuskan dalam perbuatan yang nyata.


Allah Ta'ala berfirman:
"Sesungguhnya Kami (Allah) akan menolong Pesuruh-pesuruh (Rasul-rasul) Kami dan orang-orang yang beriman, dalam kehidupan dunia ini dan pada hari berdirinya para saksi (hari kiamat)." (Ghafir: 51)'

Allah Ta'ala berfirman pula:
"Dan sudah menjadi hak Kami untuk memberi pertolongan kepada orang-orang yang beriman itu." (Ar-Rum: 47)

Thursday, January 15, 2009

Masa yang terus pergi....




Alhamdulillah... dapat juga ana menulis di blog ana ni... walaupun banyak tugasan2 dalam hidup ni yang perlu dilaksanakan, tetapi Allah memberi peluang kepada ana juga akhirnya. Sudah 2 minggu kuliah bermula di UPSI. Ana sangat gembira sangat bila sampai di UPSI dan terlalu teruja untuk memulakan kuliah...


Sudah 2 minggu timetable kehidupan ana di isi dengan aktiviti2 di kampus... Alhamdulillah, mutaba'ah juga berjalan dengan lancar. Semoga Allah merahmati perjalan hidupku..... Sem ini, ana rasa tenang sangat, walaupun pada dasarnya memang sem ini is the killer untuk sem ana. Mana taknya kami ada 2 micro teaching siap dengan projek dan 1 proposal... Mantap!!!! takbir, ALLAHUAKBAR!!!


Ewah2 terlebih2 pulak semangatnya... nak buat macam mana, dah ada semangat. Lagi 1 minggu nak balik kampung. Erm.. ana tak rasa nak balik pun. Bukan apa, ana terlalu gembira sebab dapat jumpa buku2 di library..... Tapi ana nak bagi nasihat sikit pada sahabat2 dan sahabiah2 yang terlalu sibuk tu.. ingat! masa dengan Allah perlu lebih di pentingkan... walau macam mana sibuk pun kita, masa bersamanya perlu di ambil kira... Sebab kekutan kita adalah milik Allah..
Alhamdulillah, ketenangan yang ana dapat juga berpunca dari proses tarbiah yang Allah lakukan kepada ana semasa sem lepas. Mungkin benar kata akhwat ana, ujian yang berlaku kepada kita sebenarnya adalah kekutan untuk kita menghadapi ujian masa hadapan... syukran kak irah! segala nasihat aka, tetap ana akan ikut. Ingat! hati kita mudah berubah, lebih cepat perubahanya dari air yang sedang menidih......

JIHAD FISABILILLAH... TAKBIR, ALLAHUKBAR!!!!!

Sunday, January 4, 2009

Perjuangan di Palestin



Bumi Al-Quds yang dikenali sebagai Baitul Maqdis, juga dikenali sebagai bumi Isra' dan Mikraj oleh umat Islam. Barangkali ramai yang tidak menyedari kekejaman telah berlangsung hampir seabad lamanya di bumi suci itu sejak 1917.Masyarakat Islam mula membuka mata terhadap kekejaman Yahudi di Palestin apabila rakaman pembunuhan kejam Muhammad (Rami) Ad-Durrah (12 tahun) pada Sabtu 30 September 2000 yang dirakamkan oleh seorang pemberita Perancis yang sama-sama terperangkap di dalam serangan terbabit yang dilancarkan oleh pihak Zionis. Rakaman tersebut tersebar luas melalui media terutama internet. Ayah Rami yang terselamat dalam peristiwa tersebut namun lumpuh seluruh tubuh badan. Dalam salah satu bicaranya, ayah Rami yang lumpuh seluruh badan akibat serangan yang sama dengan penuh semangat berkata "pengorbanan Rami tidak sia-sia kerana ia adalah untuk Al-Aqsa".Palestin merupakan suatu nama yang digunakan untuk wilayah barat daya negara Syam.


Ia bersempadan dengan laut Maditerranian dan terletak di barat benua asia. Palestin dianggap titik pertemuan Asia dan Afrika dan berdekatan dengan benua Eropah. Keluasan Palestin kini dianggarkan 27,009 km persegi. Bumi Palestin juga dianggap salah satu penempatan tertua di dunia. Malahan penemuan ahli-ahli arkeologi telah membuktikan bahawa tempat ini merupakan penempatan pertama yang mengalami perubahan daripada kehidupan nomad kepada kehidupan tetap dan bercucuk taman sejak 9000 tahun sebelum Masihi. Bahkan bandar tertua di dunia, Jericho telah dibina di Palestin sejak 8000 tahun sebelum Masihi dan sehingga kini masih dianggap bandar yang didatangi dan dipenuhi dengan pelbagai tamadun manusia yang gemilang. Bumi Palestin mempunyai kedudukan yang istimewa dalam hati setiap orang Islam. Jika dirujuk kepada al-Quran, bumi ini dianggap suci dan diberkati kerana terdapatnya Masjid al-Aqsa, sebuah masjid yang menjadi qiblat pertama untuk orang Islam dan merupakan masjid yang ketiga paling suci bagi orang Islam. Di bumi ini jugalah kejadian isra’ berlaku, di mana Nabi Muhammad melakukan pengembaraan malam yang penuh keajaiban ke langit. Bahkan ramai para anbiya’ yang disebutkan dalam Al-Quran, telah dilahirkan, dibesarkan dan disemadikan dibumi ini. Berdasarkan perspektif Islam, tempat ini merupakan padang Mahsyar selepas Kiamat dan merupakan pusat keamanan sejagat. Orang yang tinggal di sana kerana Allah diibaratkan seperti orang yang berjihad di jalan Allah.


Bumi Palestin juga merupakan bumi yang suci kepada bangsa Yahudi dan Nasrani. Yahudi menganggapnya sebagai bumi yang dijanjikan. Disitulah tempat berlakunya peristiwa-peristiwa bersejarah mereka dan tempat pengebumian nabi-nabi mereka. Kota suci mereka berpusat di bandar al-Quds dan al-Khalil (Hebron). Manakala, bangsa Nasrani menganggapnya sebagai tempat bermulanya agama mereka. Disitulah nabi Isa dilahirkan dan berdakwah. Markas-markas keagamaan mereka yang berada di Palestin seperti al-Quds (Jerusalem), Baitul-Laham dan Nazareth.Bangsa berketurunan al-Kan'aniyyah merupakan bangsa terawal yang pernah menduduki bumi Palestin. Mereka datang daripada Semenanjung tanah Arab sejak 4500 tahun dahulu. Sejak itu bumi ini dikenali sebagai bumi Kan'an. Rakyat Palestin sekarang ini berasal daripada keturunan Kan'an, iaitu berasal daripada timur laut Maditeranian yang dikenali sebagai Filistin dan daripada bangsa Arab yang berkahwin campur dengan Filistin. Walaupun Palestin sentiasa diperintah oleh pelbagai bangsa dan kumpulan dalam beberapa tempoh, namun rakyat yang asal terus tinggal disitu dengan aman. Apabila Islam muncul, majoriti daripada orang Palestin memeluk agama tersebut, dan perlahan-lahan mengadaptasi bahasa Arab sebagai bahasa utama mereka, selaras dengan kepesatan perkembangan agama Islam disana.


Bahkan, identiti Islam di bumi Palestin tetap berdiri kukuh dan berpanjangan sepanjang sejarah Islam, bermula dengan panaklukan kuasa Islam pada tahun 15 hijrah (636 M) sehingga sekarang, dan kebenaran fakta ini tetap tidak terjejas walaupun sebahagian besar penduduk Muslim Palestin telah dihalau oleh pihak Zionis semenjak 1948. Dakwaan Yahudi bahawa Palestin adalah milik mereka berdasarkan fakta sejarah adalah palsu dan berlawanan dengan hak-hak Muslim Palestin. Bangsa Palestin dan keturunannya telah mendiami dan memakmurkan bumi ini sejak 1500 tahun dahulu, bahkan sebelum negara Yahudi wujud. Mereka menetap disitu apabila negara Yahudi didirikan dan terus menetap sehingga kini walaupun selepas hubungan Yahudi dengan bumi Palestin terputus. Bangsa Yahudi telah memerintah hanya beberapa bahagian dari bumi Palestin dan untuk selama empat kurun sahaja (1000 hingga 586 sebelum Masihi). Pemerintahan mereka telah hancur sebagaimana yang berlaku kepada kerajaan Assyiria, Kerajaan Firaun, Greek dan Roman, sedangkan penduduk asal Palestin terus kekal di situ. Manakala pemerintahan Islam pula merupakan kerajaan yang paling lama dalam sejarah Palestin iaitu selama 1200 tahun (636 - 1917 M) terus-menerus kecuali satu gangguan daripada pemerintahan Salib yang singkat selama 90 tahun. Hakikatnya, hubungan antara bangsa Yahudi dengan Palestin telah terputus sejak 1800 tahun dahulu, iaitu sejak 135 M hingga kurun ke-20.

Pada ketika itu, mereka tidak mempunyai apa-apa kekuatan dari segi kepimpinan, politik atau tamadun di situ, bahkan ajaran kitab agama mereka sendiri mengharamkan kepulangan mereka ke Palestin. Berdasarkan fakta penyelidikan dari ahli akademik Yahudi, seperti Arthur Koestler, lebih daripada 80% orang Yahudi hari ini tidak mempunyai kaitan sejarah sedikit pun dengan Palestin. Majoriti besar orang-orang Yahudi sekarang ini sebenarnya berasal dari keturunan a;-Khazar (Ashkinaz), iaitu puak Tatar-Turki kuno, yang mendiami bahagian utara Kaukas yang telah memeluk agama Yahudi pada kurun ke-8 Masihi. Oleh itu, sekiranya Yahudi mempunyai hak untuk kembali maka mereka sepatutnya pulang ke Selatan Rusia dan bukannya ke Palestin.


Malahan, dakwaan mereka bahawa Yahudi mempunyai hubungan khas dengan Palestin adalah tidak benar, kerana berdasarkan fakta sejarah, kebanyakan bani Israel enggan menyertai kumpulan Nabi Musa a.s. berhijrah ke tanah suci Baitul-Maqdis. Tambahan lagi, mereka pernah menolak tawaran raja Parsi yang bernama Cyrus untuk kembali ke bumi Palestin dari Babylon sebelum ini. Sepanjang sejarah Palestin sehingga kini, bilangan Yahudi di situ tidak pernah mencapai 40% daripada bilangan penduduk Yahudi dunia.

Friday, January 2, 2009

بسم الله الرحمن الرحيم
Dengan lafaz yang suci dan merupakan ikrar yang pasti iaitu;

“Dengan nama Allah yang Maha Penyayang dan Maha Pengasih”

ana memulakan coretan ana kali ini. Terlalu indah dan besar makna kata-kata ikrar ini kepada semua orang yang beriman. Walaupun kata-kata ini ada kalanya terlalu mudah dilupakan untuk menyebut setiap kali melakukan segala pekerjaan sama ada sesuatu yang dilakukan itu mudah ataupun sukar…. Subhanaallah….


Ana tidaklah pandai untuk menulis. Sudah agak lama ana tidak menulis. Mungkin ada kalanya penulisan ana agak kurang dari segi penyususnan serta pemilihan kata-kata yang baik dalamnya.


Alhamdulillah, ana panjatkat kehadrat Allah s.w.t kerana diberikan olehNya untuk meneruskan hidup. Ya! hidup untuk berjihad. Di permulaan tahun baru ini, ana banyak memuhasabahkan diri ana yang kerdil serta hina.


“Ya Allah, aku terlalu banyak berdosa kepada Kau. Aku lalai dalam melaksanakan tugasku sebagai hambaMu. Ramai saudara-saudaraku yang merana di Palestin sekarang ini Ya Allah. Kau berikan ujian ini kepada mereka, mereka menerimanya. Kerana, inilah peluang mereka untuk syahid di jalanMu. Ya Allah, kau berikanlah keselamatan kepada mereka. Keselamatan dari siksaan nerakaMu. Mungkin bedilan-bedilan bom dari tentera zionis itu amat-amat menyakitkan dan memeritkan, tapi mereka lebih rela berhadapan dengan itu, kerana mereka ingin mati syahid.Ya Allah, berikan kekuatan kepadaku serta saudara seIslamku untuk menjadi hambaMu yang dapat dibanggai olehMu”


Di Malaysia, tempat tumpat darahku. Sambutan tahun baru 1430H di sambut dengan meriah dan penuh ketenangan. Allah memberikan keselesaan serta ketenangan kepada Malaysia, Alhamdulillah. Selepas itu, negara ini menyambut pula tahun baru 2009. Alhamdulillah, bertambah umurku lagi. Itu menunjukkan ana semakin tua. Ana perlu menjadi seorang muslim yang matang. Tapi sayang seribu kali sayang, ramai orang tidak memanfaatkan nikmat yang telah Allah berikan kepada mereka.


Ramai rakyat di Palestin teruk di bedil dengan bom-bom dari dari tentera zionis. Ramai yang cedera dan mati. Mereka tidak menyambut tahun baru dengan keceriaan tetapi dengan tangisan dan kedukaan. Seperti yang kita ketahui, palestin adalah sebuah negara yang melahirkan rasul-rasul, berlakunya peristiwa israq mikraj, terletaknya masjid Al-Aqsa dan merupakan kiblat pertama umat Islam. Terlalu banyak peristiwa-peristiwa yang berlaku di Palestin.


2/3 daripada negara ini telah menjadi milik Yahudi (Israel) dan 1/3 adalah milik penduduk tempatan. Tetapi mereka seperti pelariaan di negara sendiri. Mereka di bunuh dan di cederakan sesukati hati. Tanpa belas kasihan dari yahudi. Mana taknya, perlakuaan tentera zionis ini disokong kuat oleh PBB. Baru-baru ini, 400 rakyat Palestin telah terbunuh. Yahudi sesukahati membunuh pemuda-pemuda, wanita-wanita, orang tua dan kanak-kanak. Sedangkan para rasul dahulu kuga mereka ingin membununya, inikan pula manusia biasa. Mereka telah mencabar hukum Allah. Mereka akan menerimanya satu hati nanti……
Terdapat banyak persoalan yang sering ana fikirkan. Antara persoalanya ialah, mengapa yahudi menjadi mengganas sesukahati?. Mungkin jawapan yang mudah ana dapat ketahui. Jawapannya senang sahaja, iaitu;

1) Mereka terlalu taksub dengan negara mereka. Mereka mengatakan bahawa Palestin
itu adalah negara yang dilahirkan untuk bangsa mereka.
2) Mereka mendapat sokongan dari Amerika Syarikat serta negara-negara Islam yang
bersengkongkol dengan mereka.


PBB tidak mahu mengiktiraf serta menyokong perjuangan Hamas (Palestin) dan Hisbullah(Lubnan). Sebab apa?. Sebabnya perjuangan mereka kerana Allah. Mereka amat takut kepada Hamas (Palestin) dan Hisbullah(Lubnan). Ini kerana Hamas (Palestin) dan Hisbullah(Lubnan) mampu memusnahkan mereka….

Yusuf Qardawi pernah berkata;

“ Umat Islam wajib membantu Negara Islam yang sedang merana walaupun mereka terpaksa mengikat perut”

Beliau juga mengatakan bahawa;

“pengeboman berani mati di Palestin adalah digalakkan”

Apa pula yang berlaku di Malaysia?


Pada 31 Disember 2008 ana saje menonton tv. Rehatkan minda. Banyaknya cerita-cerita yang melalaikan. Hinggakan ada yang menyiarkan konset. Astaghfirullahhalazim….. Teruk-teruk.

“Ish, boring betullah malam ni. Buatlah cerita yang boleh memotivasikan diri. Barulah ada semangat sikit nak masuk tahu baru ni. Rosak-rosak. Apalah nak jadi dengan manusia zaman sekarang ni…. Kat Palestin tu, tengah berdentum-dentam dengan bom dari tentera Yahudi laknatullah. Kat Malaysia ni……. Teru-teruk. Lebih baik buat solat hajat ke, baca yassin ke….”
Akibat terlalu boring, ana pun masuk tidur….


Pada keesokkan harinya, ana mendengar berita yang menyatakan ramai pemuda dan pemudi di tangkap khalwat. Astaghfirullahhalazim….. Ramainya orang Islam. Inikah yang dikatakan bertamadun??? Sedih ana melihatnya….. Berbeza di Palestin.


Apa nak jadi dengan zaman sekarang ni???? Kata nak pertingkatkan modal insan, tapi apalah yang pemimpin di Malaysia nak tingkatkan. Jangan bila dah dapat bala, baru nak ingat Allah… Sedarlah muslimin dan muslimat…..


Ini adalah antara cadangan ana kepada insan yang ingin memerangi Israel. Kita di Malaysia mungkin tidak dapat ke sana, tetapi ini adalah salah satu langkah yang boleh di ambil sebagai tanda kita memerangi Israel:

*Wajib menelamatkan umat islam yang sedang menderita
*Pemimpin dunia Islam hendaklah menyokong Hisbullah dan Hamas
*Memulaukan pengeluaran produk dari mereka
*menderma bagi membantu orang-orang islam di Palestin

SEMOGA ALLAH MENYELAMATKAN KITA DARI KEMURKAANNYA….

Senarai Kitab-Kitab

1.Nasihat Agama Dan Wasiat Iman - Imam Habib Abdullah Alwi Al-Haddad dan diterjemahkan oleh Syed Ahmad Semait.

2.Dakwah Yang Sempurna Dan Peringatan Yang Utama - Imam Habib Abdullah Alwi Al-Hadad dan diterjemahkan oleh Syed Ahmad Semait.

3.Petunjuk Thariqat Ke Jalan Akhirat - Imam Al-Haddad diterjemahkan oleh Syed Ahmad Semait.

4.Peringatan Tentang Umur Insan - Imam Al-Haddad diterjemahkan oleh Syed Ahmad Semait.

5.Petunjuk Jalan Thariqat” - Imam Al Haddad dan diterjemahkan oleh Syed Ahmad Semait.

6.Ar-Risalah karya Imam al-Qusyairi

7.Az Zubad karya tulis Syeikh Ibnu Ruslan

8.Al Minhaaj karya tulis Imam Nawawi

9.Awarifu al-Ma’arif karya tulis Imam al-Saharwurdi

10.Iljamul 'awam oleh AL Imam Ghazali.

11.Irsyadul Anam Fi Tarjamati Arkanil Islam oleh Al Habib Usman bin Abdullah bin ‘Aqil bin Yahya Al Alawi Al Husaini.

12.Keutamaan Keluarga Rasulullah saw oleh K.H Abdullah bin Nuh

13.Perhiasan Bagus oleh Al Habib Usman bin Abdullah bin ‘Aqil bin Yahya Al Alawi Al Husaini.

14.Thariqah Bani Alawi oleh Habib Novel bin Muhammad Al Idrus.

15.Riyaadhus Shaalihiin karya Imam Muhyiddin Abu Zakaria an-Nawawi.

16.Jalan Nan Lurus : Sekilas Pandang Tarekat Bani 'Alawi oleh Ustaz Novel @ Naufal bin Muhammad al-'Aydru.



Sajak Pemilik Diri

Ya Tuhan pemilik kekuasaan
Memberi kekuasaan menganugerah kejayaan
Memuliakan hamba dengan keimanan
Di tanganMu segala kebaikan dan kekayaan

Engkau menabir siang dan malam
Menerbitkan yang hidup dari yang mati
Kembangkan Lembayung rahmatMu
Kepada kami insan yang memerlukan

Ya Tuhan tautkan hati kami dengan kemanisan iman
Kekalkan kemesraan dalam kehidupan
Jalinkan ukhuwah sesama insan
Lapangkan hati kami dengan limpah keyakinan

Ya Tuhan dengarlah rintihan hambaMu
Berserah jiwa dan raga untukMu
Demi agama, bangsa dan UmatMu
Kuatkan, tabahkan hati menyanjung syariatMu


Mujahid Setia

Bangkitlah mujahid bangkitlah

Rapatkan barisan rapatkan

Hayunkanlah langkah perjuangan

Mati syahid atau hidup mulia



Siapkan dirimu siapkan

Gentarkan musuhmu gentarkan

Takkan pernah usai pertarungan

Hingga ajalkan menjelang



Henyakkan rasa takut dan gentar

Walau ragakan meregang nyawa

Kerna Allah telah janjikan syurga

Untukmu MUJAHID SETIA

  © Blogger templates 'Neuronic' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP