Monday, February 2, 2009

Rasulullah dan Cinta

Assalaamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu

Menurut Leo F. Buscaglia, begitu namanya. Seorang professor pendidikan di University of Southren California, di Amerika. Ia seorang yang banyak kegiatan sosial dan ceramah-ceramah tentang pendidikan. Satu tema yang terus menerus dibawanya dalam banyak ceramah, adalah tentang cinta. "Manusia tidak jatuh 'ke dalam' cinta, dan tidak juga keluar 'dari
cinta'.Tapi manusia tumbuh dan besar dalam, cinta," begitu katanya dalam sebuah ceramah.
Cinta, di banyak waktu dan peristiwa orang selalu berbeza mengartikannya.

Tak ada yang salah, tapi tak ada juga yang benar sempurna penafsirannya. Karena cinta selalu berkembang, ia seperti udara yang mengisi ruang kosong. Cinta juga seperti air yang mengalir ke dataran yang lebih rendah. Tapi ada satu yang bisa kita sepakati bersama tentang
cinta. Bahwa cinta,akan membawa sesuatu menjadi lebih baik, membawa
kita untuk berbuat lebih sempurna.Mengajarkan pada kita betapa, besar kekuatan
yang dihasilkannya. Cinta membuat dunia yang penat dan bising ini terasa indah, paling tidak
mampu kita nikmati dengan cinta. Cinta mengajarkan pada kita, bagaimana caranya harus
berlaku jujur dan berkorban, berjuang dan menerima, memberi dan mempertahankan. Tajmahal yang indah di India, di setiap jengkal marmar bangunannya terpahat nama kekasih buah hati sang raja juga terbangun karena cinta.Boleh jadi, semua kisah besar dunia, berawal dari cinta.

Cinta adalah kaki-kaki yang melangkah membangun samudera kebaikan. Cinta adalah tangan-tangan yang meragut hamparan permadani kasih sayang. Cinta adalah hati yang
selalu berharap dan mewujudkan dunia dan kehidupan yang lebih baik. Dan Islam tidak saja mengagungkan cinta tapi memberikan contoh konkrit dalam kehidupan. melalui kehidupan manusia mulia, Rasulullah tercinta.

Ada sebuah kisah tentang gambaran kecil cinta yang dicontohkan Allah melalui kehidupan
Rasul-Nya. Pagi itu, meski langit telah mulai menguning,burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap.. Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbatas memberikan petua, "Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskandua hal pada kalian, sunnah dan Al Qur'an. Barangsiapa
mencintai sunnahku, berati mencintai akudan kelak orang-orang yang mencintaiku,akan
bersama-sama masuk surga bersama aku." Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca,Umar dadanya naik turun menahan napas dan tangisnya. Ustman
menghela napas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba. "Rasulullah akan meninggalkan kita semua," desah hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di
dunia.
Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan pantas
menangkap Rasulullah yang lemah saat turun dari mimbar. Saat itu, seluruh sahabat yang
hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu, kalau mampu. Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup.
Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya. Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani
ayahnya yang ternyata sudah membukakan mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayah, seperti ia baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap putrinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Satu-satu bagian wajahnya seolah hendak di kenang."Ketahuilah, dialah yang menghapuskan
kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya.

Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tak ikut menyertai. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas
langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghuludunia ini.
"Jibril, jelaskan apa hakku nanti dihadapan Allah?" Tanya Rasululllah
dengan suara yang amat lemah."Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata jibril. Tapi itu ternyata tak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar kabar ini?" Tanya Jibril lagi."Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"
"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di
dalamnya," kata Jibril. Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan
tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik Tampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh,urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."
Rasulullah mengaduh.
Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril membuang muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya
Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah
direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengeluh,
karana sakit yang tak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat rasa maut ini,
timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku." Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi.Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku,peliharalah shalat dan santuni orang-orang lemah di antaramu." Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telingan ke bibir Rasulullah yang mulai
kebiruan. Ummatii, ummatii, ummatiii" Dan, pupuslah kembang
hidup manusia mulia itu. Kini, mampukah kita mencinta sepertinya?
SESUNGGUNYA CINTAKU HANYA PADA ALLAH DAN RASULULLAH S.A.W

1 comments:

Tg Abd Ghafar B Tg Ahmad February 3, 2009 at 7:45 PM  

Bila kita terasa memikul amanah keluarga itu berat, berat lagi memikul amanah agama.
Bila kita rasa menimbulkan fitnah pada keluarga itu malu, malu lagi menimbulkan fitnah pada agama.
Bila perjalanan mengubah nasib keluarga itu curam, curam lagi perjalanan menegakkan agama.
Bila kita terasa segalanya berat dan menyusahkan, susah lagi apa yang ditanggung Rasulullah s.a.w.

We Love Rasulullah..

Senarai Kitab-Kitab

1.Nasihat Agama Dan Wasiat Iman - Imam Habib Abdullah Alwi Al-Haddad dan diterjemahkan oleh Syed Ahmad Semait.

2.Dakwah Yang Sempurna Dan Peringatan Yang Utama - Imam Habib Abdullah Alwi Al-Hadad dan diterjemahkan oleh Syed Ahmad Semait.

3.Petunjuk Thariqat Ke Jalan Akhirat - Imam Al-Haddad diterjemahkan oleh Syed Ahmad Semait.

4.Peringatan Tentang Umur Insan - Imam Al-Haddad diterjemahkan oleh Syed Ahmad Semait.

5.Petunjuk Jalan Thariqat” - Imam Al Haddad dan diterjemahkan oleh Syed Ahmad Semait.

6.Ar-Risalah karya Imam al-Qusyairi

7.Az Zubad karya tulis Syeikh Ibnu Ruslan

8.Al Minhaaj karya tulis Imam Nawawi

9.Awarifu al-Ma’arif karya tulis Imam al-Saharwurdi

10.Iljamul 'awam oleh AL Imam Ghazali.

11.Irsyadul Anam Fi Tarjamati Arkanil Islam oleh Al Habib Usman bin Abdullah bin ‘Aqil bin Yahya Al Alawi Al Husaini.

12.Keutamaan Keluarga Rasulullah saw oleh K.H Abdullah bin Nuh

13.Perhiasan Bagus oleh Al Habib Usman bin Abdullah bin ‘Aqil bin Yahya Al Alawi Al Husaini.

14.Thariqah Bani Alawi oleh Habib Novel bin Muhammad Al Idrus.

15.Riyaadhus Shaalihiin karya Imam Muhyiddin Abu Zakaria an-Nawawi.

16.Jalan Nan Lurus : Sekilas Pandang Tarekat Bani 'Alawi oleh Ustaz Novel @ Naufal bin Muhammad al-'Aydru.



Sajak Pemilik Diri

Ya Tuhan pemilik kekuasaan
Memberi kekuasaan menganugerah kejayaan
Memuliakan hamba dengan keimanan
Di tanganMu segala kebaikan dan kekayaan

Engkau menabir siang dan malam
Menerbitkan yang hidup dari yang mati
Kembangkan Lembayung rahmatMu
Kepada kami insan yang memerlukan

Ya Tuhan tautkan hati kami dengan kemanisan iman
Kekalkan kemesraan dalam kehidupan
Jalinkan ukhuwah sesama insan
Lapangkan hati kami dengan limpah keyakinan

Ya Tuhan dengarlah rintihan hambaMu
Berserah jiwa dan raga untukMu
Demi agama, bangsa dan UmatMu
Kuatkan, tabahkan hati menyanjung syariatMu


Mujahid Setia

Bangkitlah mujahid bangkitlah

Rapatkan barisan rapatkan

Hayunkanlah langkah perjuangan

Mati syahid atau hidup mulia



Siapkan dirimu siapkan

Gentarkan musuhmu gentarkan

Takkan pernah usai pertarungan

Hingga ajalkan menjelang



Henyakkan rasa takut dan gentar

Walau ragakan meregang nyawa

Kerna Allah telah janjikan syurga

Untukmu MUJAHID SETIA

  © Blogger templates 'Neuronic' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP